Siti Munawarah

 

Siti Munawarah, panggilannya Mona.
Tanggal lahirnya 16 Agustus 1992.
Aku manggilnya Moyang, tapi bukan nenek moyang looh, hahaha.
Moyang itu kepangjangannya Mona Sayang, panggilan Wahyu buat dia, tapi aku ngikut juga, hehe.
Aku kenal dia dari kelas 2 SMA soalnya kami sekelas, waktu kelas 3 kami kepisah kelas tapi masih sering teguran walau gitu-gitu aja. Waktu Test kesehatan di kampus aku kaget banget bisa ketemu Mona, dari situ kita jadi deket terus sering sama-sama. Waktu PPS juga satu kelompok, dan satu kelas juga.
Dan Mona juga salah satu anggota Chibi yg terkenal sama keo'onannya, hehe. Mona ini sama aja kayak Inyong sama Wati, hahaha. Piss Mon, :p
Aku sama bubuannya paling seneng buat acara dirumah Mona, apalagi kalo mau belajar bareng atau ngerjain tugas, pasti milih rumah mona. Kenapa? Soalnya rumah Mona enak aja gitu tempatnya, trus banyak makanan pasti, hahaha. Jangan kapok ya Mon ngasi kita makanan kalo kerumahmu, hehe.
Mona punya pacar namanya Wahyu, kalo menrutku sih mereka jadian gara-gara cinlok. Waktu mereka PDKT aku sering ngolokin mereka berdua. Gimana nggk, aku ngajak ngomong malah nggk diherananin mereka asik aja gitu ngobrol bedua, hadeehh. Dari awal mereka jadian sampe sekarang banyak banget masalahnya. Tapi aku yakin kok kalian pasti bisa bertahan. Janji yaa kalian bahagianya berdua.


Perahu Kertas


Kisah ini dimulai dengan Keenan, seorang remaja pria yang baru lulus SMA, yang selama enam tahun tinggal di Amsterdam bersama neneknya. Keenan memiliki bakat melukis yang sangat kuat, dan ia tidak punya cita-cita lain selain menjadi pelukis, tapi perjanjiannya dengan ayahnya memaksa ia meninggalkan Amsterdam dan kembali ke Indonesia untuk kuliah. Keenan diterima berkuliah di Bandung, di Fakultas Ekonomi.
Di sisi lain, ada Kugy, cewek unik cenderung eksentrik, yang juga berkuliah di universitas yang sama dengan Keenan. Sejak kecil, Kugy menggila-gilai dongeng. Tak hanya koleksi dan punya taman bacaan, ia juga senang menulis dongeng. Cita-citanya hanya satu: ingin menjadi juru dongeng. Namun Kugy sadar bahwa penulis dongeng bukanlah profesi yang meyakinkan dan mudah diterima lingkungan. Tak ingin lepas dari dunia menulis, Kugy lantas meneruskan studinya di Fakultas Sastra.
Kugy dan Keenan dipertemukan lewat pasangan Eko dan Noni. Eko adalah sepupu Keenan, sementara Noni adalah sahabat Kugy sejak kecil. Terkecuali Noni, mereka semua hijrah dari Jakarta, lalu berkuliah di universitas yang sama di Bandung. Mereka berempat akhirnya bersahabat karib.
Kugy dan Keenan, yang memang sudah saling mengagumi, mulai mengalami transformasi. Diam-diam, tanpa pernah berkesempatan untuk mengungkapkan, mereka saling jatuh cinta.
Namun kondisi saat itu serba tidak memungkinkan. Kugy sudah punya kekasih, cowok mentereng bernama Joshua, alias Ojos (panggilan yang dibuat oleh Kugy).
Sementara Keenan saat itu dicomblangkan oleh Noni dan Eko dengan seorang kurator muda bernama Wanda.
Persahabatan empat sekawan itu mulai merenggang. Kugy lantas menenggelamkan dirinya dalam kesibukan baru, yakni menjadi guru relawan di sekolah darurat bernama Sakolah Alit. Di sanalah ia bertemu dengan Pilik, muridnya yang paling nakal. Pilik dan kawan-kawan berhasil ia taklukkan dengan cara menuliskan dongeng tentang kisah petualangan mereka sendiri, yang diberinya judul: Jenderal Pilik dan Pasukan Alit. Kugy menulis kisah tentang murid-muridnya itu hampir setiap hari dalam sebuah buku tulis, yang kelak ia berikan pada Keenan.
Kedekatan Keenan dengan Wanda yang awalnya mulus pun mulai berubah. Keenan disadarkan dengan cara yang mengejutkan bahwa impian yang selama ini ia bangun harus kandas dalam semalam. Dengan hati hancur, Keenan meninggalkan kehidupannya di Bandung, dan juga keluarganya di Jakarta. Ia lalu pergi ke Ubud, tinggal di rumah sahabat ibunya, Pak Wayan.
Masa-masa bersama keluarga Pak Wayan, yang semuanya merupakan seniman-seniman sohor di Bali, mulai mengobati luka hati Keenan pelan-pelan. Sosok yang paling berpengaruh dalam penyembuhannya adalah Luhde Laksmi, keponakan Pak Wayan. Keenan mulai bisa melukis lagi. Berbekalkan kisah-kisah Jenderal Pilik dan Pasukan Alit yang diberikan Kugy padanya, Keenan menciptakan lukisan serial yang menjadi terkenal dan diburu para kolektor.
Kugy, yang juga sangat kehilangan sahabat-sahabatnya dan mulai kesepian di Bandung, menata ulang hidupnya. Ia lulus kuliah secepat mungkin dan langsung bekerja di sebuah biro iklan di Jakarta sebagai copywriter. Di sana, ia bertemu dengan Remigius, atasannya sekaligus sahabat abangnya. Kugy meniti karier dengan cara tak terduga-duga. Pemikirannya yang ajaib dan serba spontan membuat ia melejit menjadi orang yang diperhitungkan di kantor itu. Namun Remi melihat sesuatu yang lain. Ia menyukai Kugy bukan hanya karena ide-idenya, tapi juga semangat dan kualitas unik yang senantiasa terpancar dari Kugy. Dan akhirnya Remi harus mengakui bahwa ia mulai jatuh hati. Sebaliknya, ketulusan Remi juga akhirnya meluluhkan hati Kugy.

Sayangnya, Keenan tidak bisa selamanya tinggal di Bali. Karena kondisi kesehatan ayahnya yang memburuk, Keenan terpaksa kembali ke Jakarta, menjalankan perusahaan keluarganya karena tidak punya pilihan lain. Pertemuan antara Kugy dan Keenan tidak terelakkan. Bahkan empat sekawan ini bertemu lagi. Semuanya dengan kondisi yang sudah berbeda.
Dan kembali, hati mereka diuji. Kisah cinta dan persahabatan selama lima tahun ini pun berakhir dengan kejutan bagi semuanya. Akhirnya setiap hati hanya bisa kembali pasrah dalam aliran cinta yang mengalir entah ke mana. Seperti perahu kertas yang dihanyutkan di parit, di empang, di kali, di sungai, tapi selalu bermuara di tempat yang sama. Meski kadang pahit, sakit, dan meragu, tapi hati sesungguhnya selalu tahu.


Heavenly Forest


Pada hari pertamanya di universitas, Makoto bertemu Shiruzu, seorang gadis yang sangat kekanak-kanakan. Kepribadian Shizuru yang riang berhasil menghilangkan rasa malu Makoto, hingga akhirnya mereka menjadi teman.
Makoto memperkenalkan Shizuru tentang kecintaanya pada dunia fotografi, dan persahabatan mereka menjadi lebih kuat dengan petualangan mereka yang terus menerus dalam dunia fotografi di sebuah hutan yang mereka temukan.
Makoto tertarik pada mahasiswi lain, Miyuki, yang lebih cantik dan lebih dewasa dari Shizuru. Melihat kedekatan keduanya, Shizuru menjadi sangat cemburu, karena ia telah jatuh cinta dengan Makoto.
Shizuru memutuskan untuk mengikuti kontes fotografi. Agar menang, dia memilih untuk mengirimkan foto dengan tema "Lovers". Jadi, dia meminta kepada Makoto untuk mengambil foto mereka berciuman di hutan khusus mereka. Dia setuju untuk itu, dan mereka mengambil foto mereka.
Setelah pengambilan foto itu, Shizuru misterius menghilang, tanpa meninggalkan jejak. Karena kepergiannya, Makoto menyadari perasaan yang sebenarnya pada Shizuru. Hingga akhirnya Makoto menerima undangan ke New York untuk menghadiri Gallery foto yang di telah di rancang oleh Shizuru.
Makoto sangat bersemangat untuk bisa bertemu dengan Shizuru dan sangat ingin mengungkapkan perasaannya pada Shizuru. Namun kenyataan yang dia terima adalah shizuru telah meninggal, 2 bulan sebelum Gellery itu di buka. Dan Gallery itu sendiri sengaja disiapkan oleh Shizuru untuk Makoto.
Makoto pun terharu melihat foto-foto yang di pajang oleh Shizuru dan ada beberapa foto yang melihatkan dirinya dalam keadaan alami tanpa ia ketahui foto-foto tersebut telah diambil oleh Shizuru.
Makoto dikejutkan dengan sebuah foto yang menampilkan seseorang yang tak asing baginya. Sesosok wanita dewasa yang benar benar berbeda dengan penampilan biasanya yang tampak seperti anak-anak. Dan itulah yang menyebabkan wanita itu pergi untuk selamanya. Penyakitnya lah yang membuatnya bersikap seperti anak-anak, supaya dapat tetap bertahan hidup. Dan tumbuh menjadi dewasa adalah satu hal yang mempercepat kematiannya.

Makoto pun kembali di kejutkan dengan sebuah foto ciuman mereka di hutan.
Dan di foto itu tertulis "Tada, kimi wo aishiteru" yang artinya "Aku hanya mencintaimu".







Tantan Alditsa Sadega


Tantan Alditsa Sadega,
Cowok autis yg lahir tanggal 2 Agustus 1993..
Dia anak ke 2 dari 3 bersaudara, tapi bentar lagi jd 4, soalnya mamanya Tanto lagi hamil..
Ini anak super nyebelin, gila, aneh, malas, teruuss suka PHP-in cewek-cewek yg deket ama dia, hedeeh..

Awalnya kenal sama dia waktu semester 1 hampir habis, waktu itu mau UAS dan aku ngurusin blangko buat ikut ujian. Karna dia bermasalah jadi aku bantuin dia, itu pertama kalinya aku ngobrol sama dia, nggk berdua aja sih, sama bubuhannya juga. Dari situ aku suka bawelin dia, niatnya sih supaya dia nggk malas, tapi mau gimana lagi anaknya emang mucil, hahaha..

Dari situ kita jadi deket, tapi waktu dia punya pacar di kelas kita jadi agak jauh, jarang bareng lagi. Tapi waktu dia putus, galau-galaunya gitu ya aku kasian, jadi ya coba hibur dia. Aku ingat banget waktu dia nelfon aku pagi-pagi, dia curhatin mantan pacarnya ampe mau nangis. Aku bingung mau ngomong apa jadinya ho'oh-ho'oh aja, hehe. Tapi yg lucunya dia udah mau nangis itu di telfon, suaranya udah berubah, tiba-tiba telfonnya mati, ku kira keputus. Ternyata nggk lama habis itu dia nelfon lagi sambil ngakak-ngakak nggk jelas dia bilang pulsanya habis, hahaha. Dan habis itu dia ketawa dan nggk nangis lagi, hadeehh..

Habis putus sama pacarnya dia berubah, nggk ceria lagi. Tapi waktu pulang dari Jakarta dia kembali lagi kayak dulu, emang sih nggk sepenuhnya, tapi dia bisa happy lagi. Dan dari itu kita deket lagi, deket banget sampe banyak yg ngira kita pacaran. Okee, kita cuma sahabatan dan itu emg nggk pernah kita ungkapin tapi aku tau dari editan foto kami berdua yg dia buat. Aku emang sayang dia, dia baik, mau bantuin aku, nemanin aku kemana-mana. Sahabat selamanya..

Pokoknya aku nggk rela kalo ada cewek yg bakal ngerusak persahabatanku sama dia..



up