The Love of Siam



Mew, adalah anak yang keras kepala, adalah tetangga Tong. Tong adalah seorang bocah energik yang tinggal beserta orang tua dan kakak perempuannya. Setelah secara tidak sengaja Tong meludahkan sepotong permen karet ke atas rambut Mew, Tong berinisiatif untuk berteman dengan Mew namun sayang tidak berhasil.
Di sekolah, Mew tengah dipojokkan oleh beberapa siswa lainnya dan tengah dilecehkan hingga Tong melangkah untuk membelanya. Tong pun terluka dan meminta maaf kepada Mew atas insiden permen karet tersebut. Mew bersyukur atas pertolongan Tong dan menganggap bahwa kini mereka berdua impas. Keduanya menjadi teman baik mulai dari saat itu.
Mew memainkan piano peninggalan kakeknya bersama dengan neneknya, yang lantas mulai memainkan sebuah lagu. Mew menanyai neneknya mengapa beliau sangat menyukai lagu tersebut dan neneknya menjawab, lagu tersebut biasa dimainkan oleh kakeknya untuknya. Hal tersebut merupakan cara beliau untuk mengungkapkan rasa cintanya kepadanya sambil menjelaskan bahwa suatu hari kelak, Mew akan dapat memahami makna dari lagu tersebut.
Suatu hari keluarga Tong berangkat ke Chiangmai dan kembali tanpa saudari Tong, Tang, karena ia ingin menginap bersama teman-temannya selama beberapa hari. Tong membawakan Mew sebuah hadiah dan memutuskan untuk memberikannya kepada Mew potongan demi potongan melalui sebuah permainan Berburu Harta Karun. Satu per satu, Mew menemukan keseluruhan potongan yang ada kecuali sebuah potongan terakhir yang disembunyikan di sebuah pohon. Pohon tersebut telah ditebang sebelum mew dapat mengambil potongan yang ada di sana dan mengakibatkan hadiah yang dibelikan oleh Tong menjadi tidak lengkap. Tong merasa kecewa atas, namun Mew tetap menghargai usaha Tong. Tang menelepon ibunya dan berkata bahwa ia berencana untuk memperpanjang liburannya di Chiangmai hingga tanggal 24 Desember. Tong memperhatikan kalender dan menyadari bahwa Tang tidak akan pernah dapat menghadiri pemutaran drama Natal yang akan diperankan olehnya.
Selepas drama Natal, Tong menerima telepon dari orangtuanya yang menyuruhnya untuk tinggal bersama Mew dan neneknya. Setelah melewati malam Natal di rumah Mew, Tong terbangun diiringi dengan tatapan dari kedua orangnyatanya beserta Mew dan neneknya. Tong diberitahu bahwa kedua orangtuanya akan berangkat ke Chiangmai selama beberapa hari untuk mencari Tang. Tong dihantui oleh perasaan depresi hingga kepulangan orangtuanya, dan mendapati bahwa Tang mungkin saja hilang. Tong menangis di hadapan Mew, yang berupaya untuk menghibur temannya.
Bulan pun berlalu dan keluarga Tong memutuskan untuk pundah. Pada hari perpindahan, Tong melihat Mew tengah duduk di birai dermaga. Tong mengucapkan salam perpisahannya dan berangkat dengan mobil. Tong menatap kebelakan dan melihat Mew berjalan mengikuti laju mobil sebelum akhirnya berhenti dan menangis karena kehilangan teman terbaiknya. Enam tahun pun berlalu. Kedua bocah ini pun dipertemukan kembali pada saat menduduki tahun terakhir mereka di Sekolah Menengah Atas Siam Square. Mew yang berbakat dalam musik kini menjadi seorang pimpinan grup band yang bernama August. Tong telah memiliki seorang kekasih yang cantik, Donut. Pertemuan tersebut membangkitkan kembali kenangan lama yang telah dipendam oleh Mew semenjak masa kanak-kanak, rasa cintanya kepada Tong.
Sementara, band Mew, memiliki seorang manajer baru, June. Parasnya terlihat sama persis seperti saudari Tong yang telah lama hilang, Tang. Setelah berjumpa dengan June, Tong dan ibunya, Sunee, menyusun sebuah rencana untuk membayar June untuk berpura-pura menjadi Tang, dengan harapan akan menolong ayah Tong untuk keluar dari keterikatan depresi alkoholnya. "Tang" mengarang sebuah cerita berdasarkan sebuah film Thai berjudul 'Ruk Jung', dengan mengaku bahwa ia terkena amnesia, itulah sebabnya ia telah melupakan tatacara mengucapkan doa makan Katolik yang biasa dilakukan oleh keluarga mereka.
Mew juga menjadi objek dari cinta bertepuk-sebelah-tangan dari gadis tetangganya, Ying.
Sayangnya, Mew memiliki perasaan yang kuat terhadap Tong, yang telah menjadi sumber inspirasinya untuk menulis sebuah lagu baru. Sang manajer, sama halnya dengan keseluruhan anggota band yang lain, merasa terkesan dengan gubahan Mew tersebut.
Kedua remaja tersebut berciuman di pekarangan rumah Tong di satu malam selepas pesta yang diadakan untuk merayakan kepulangan "Tang". Sebelumnya Tong juga pernah menghabiskan semalam bersama dengan mew, yang mana telah mengakibatkan ibunya menjadi khawatir.
Pada hari Natal, Tong dan ibunya merangkai hiasan pohon Natal, mereka mengadakan pembicaraan dari hati ke hati mengenai pilihan yang harus diambil, dan Tong meminta kepada ibunya untuk mengijinkannya untuk menentukan pilihannya sendiri.
Tong lantas bergegas menuju ke Siam Square untuk menghadiri kencannya dengan Donut. Sementara band Mew berpentas tak jauh dari sana, Tong mencampakkan Donut dan mengatakan kepadanya bahwa ia tidak bisa bersama dengannya.

Ia langsung bergegas untuk melihat pertunjukan Mew bersama Ying yang telah menerima kenyataan bahwa Mew mencintai Tong. Setelah pentas, Tong memberikan Mew sebuah hadiah, potongan hidung dari boneka kayu yang telah diberikan oleh Tong kepadanya semasa mereka kecil. Namun, Tong berkata kepada Mew bahwa ia tidak dapat menjadi kekasih Mew namun itu tidak berarti bahwa ia tidak mencintai Mew.
Film ini berakhir dengan Mew menaruh potongan hidung yang hilang dari boneka kayu tersebut, sembari berkata "terima kasih" dan menangis dalam keheningan



0 coment:

Posting Komentar


up